Kumpulan Cerita Sex 2018 - Namaku Sandra, umurku baru 14, tinggal bersama kedua orangtuaku di
sebuah kompleks perumahan elite di Jakarta. Tapi karena kesibukan yang
padat, kedua orangtuaku sering tidak dirumah.
Biar ku ceritakan dahulu mengenai aku, agar kalian punya gambarannya.
Tinggiku 147cm, beratku hanya 45kg, kulitku putih mulus tanpa cacat
sekecil apapun, maklum, aku anak keturunan chinese yang sangat terawat.
aku anak tunggal kesayangan yang bisa dibilang agak ‘kuper’, dikarenakan
lingkunganku yang selalu dibatasi oleh kedua ortu ku. teman-2x ku pun
hanya beberapa, itupun kebanyakan cewek semua. Jadi pengetahuanku
mengenai kehidupan sangat sedikit, apalagi mengenai sex, bisa dibilang
nol besar. sampai umur seginipun aku tak pernah tahu apa itu sex,
kehamilan, kontol anak laki, ciuman, dll. selebihnya bayangin aja
sendiri betapa ‘kuper’nya aku ini.
Ok, aku lanjutkan ceritaku. Dirumahku yang lumayan besar itu, hanya
ada aku dan pembantu-2x ku. yang 2 orang adalah pembantu rumah tangga,
yang satu Bi Yem, orangnya udah tua banget, sedang satunya adalah
cucunya yang berumur 1 tahun dibawah umurku, 13 thn, panggilannya No,
adalah kacungku. seorang lagi adalah tukang kebunku yang sudah tua, Pak
Mat, umurnya sudah sekitar 65 tahun, dan seorang lagi sopir papaku,
namanya Bang Jun, umurnya sekitar 30 tahunan. Itulah isi rumahku saat
ortuku tidak dirumah.
Pada suatu hari, aku pulang dari sekolah, kedua ortuku udah bepergian
keluar negeri lagi untuk waktu yg tidak tentu. sopirku minta ijin untuk
pulang karena ada suatu urusan, bi Yem sepagian pergi dengan cucunya
untuk menengok saudaranya di Tangerang selama 1 hari. Jadilah aku dan
pak Mat berdua aja.
Selesai makan siang, aku duduk-2x di halaman belakangku yang luas.
Disana pak Mat sedang menyirami kebun. Iseng-2x aku jalan-2x didekat pak
Mat, dan kugoda dia dengan menginjak selang airnya. Bingung karena air
tidak keluar, dia lihat kebelakang da ketahuan bahwa selang airnya
sedang ku injak, setelah injakkan kulepas, pak Mat mengarahkan air yang
telah menyembur tadi ke arahku sambil ketawa-tawa.
Tapi apa yg terjadi, air membasahi tubuh dan kausku, pada saat itu
aku hanya mengenakan kaus panjang sebatas atas lutut, tanpa mengenakan
BH, hanya celana dalam aja. Kontan, bentuk tubuhku terlihat jelas dari
balik kausku tsb. Buah dadaku yg cukup besar untuk ukuran tubuh dan
umurku itu terlihat jelas sekali menantang, bayangkan, 32B dengan
tinggiku yg hanya 147cm dan agak ceking, maklum, bagaimana sih tubuh
anak perempuan yg masih SMP. Tubuhku yang masih sangat muda dan ranum
belum tersentuh itu, dipandangi oleh pak Mat dengan melongo. Entah
gimana mulanya, tahu-2x pak Mat telah mendekati ku dan meremas buah
dadaku, aku hanya bisa diam dan bengong krn aku tidak pernah
diperlakukan seperti itu sebelumnya. pak Mat adalah tukang kebun
keluarga kami yg telah lama ikut keluargaku, bisa dibilang, dia sudah
ada sejak aku masih bayi. Jadi, keluarga kami sangat mem-percayainya.
pak Mat berkata ‘non, susu non besar juga yah…, enak nggak diginiin?’
sambil tangannya terus meremas-remas susuku. Aku yg belum mengerti apa
yg sedang dilakukannya menjawab ‘agak geli pak, tapi koq enak ya… pak
Mat sedang mijitin aku yahh?’ tanyaku manja. ‘iya. kan dari kecil pak
Mat yg ngerawat kamu. Mau nggak pa Mat ajarin sesuatu?’ tanyanya.
‘ajarin apa sih, pak?’ tanyaku polos. ‘setiap anak yang mau dewasa harus
diajarin ini supaya nanti nggak malu ama temen-2x kamu, mau nggak?’
desaknya. ‘iya deh’ sahutku. Tanpa banyak bicara lagi, pak Mat
mengajakku ke biliknya di ujung halaman belakang rumahku yg besar itu.
Memang bilik untuk pegawai kami ada diujung belakang rumahku.
Setelah masuk kebiliknya, dia tutup pintunya lalu dikuncinya dari
dalam. ‘non tahu apa itu kontol?’ pancingnya. ‘apa sih kontol itu, pak
Mat. koq aku nggak pernah dengar sih?’ tanyaku dengan wajah serius.
Setelah itu dia melepas seluruh pakaian dan celananya sampai telanjang
bulat. aku yang masih polos itu diam aja sambil memperhatikan dengan
seksama, aku sama sekali tidak mengerti bahwa aku akan mendapat
pengalaman yg tak terlupakan sampai sekarang. Setelah telanjang, dia
menggenggam kontolnya dan menunjukkan padaku, ‘Nah, ini adalah kontol,
non. Semua anak yg mau dewasa harus tahu ini. bukan hanya tahu tapi juga
harus merasakannya. coba non pegang, nanti aku ajarkan lagi’ ujarnya
sambil gemetar menahan nafsu. Aku coba pegang kontolnya yang besar itu,
ya ampun aku hampir tak dapat memegangnya dengan kedua tanganku.
‘Sekarang coba kocokkan seperti ini’ sambil memberi contoh’ aku
laksanakan perintahnya, kukocok kontolnya dengan gemas, habis makin lama
makin besar dan panjang sih. ‘Nah, non pernah ngemut permen kan? coba
sekarang kau lakukan seperti itu pada kontolku’ nadanya semakin
bergetar. Dia berdiri disamping tempat tidurnya dan aku duduk disamping
tempat tidurnya sambil membimbing kontol yg ada di genggamanku ke arah
mulut ku yg mungil dan merah itu. Aku masukkan kedalam mulutku dengan
susah payah, besar sekali pikirku. jadi kujilati dulu kepala kontolnya
dengan seksama. pak Mat mendesah-2x sambil mendongakkan kepalanya.
kutanya ‘kenapa pak, sakit ya, maafkan aku pak.’ ‘ah nggak koq, malah
enak sekali lho, terusin, terusin, jangan berhenti, nanti kalo kau
masukkan kedalam mulutmu, kontol ku jangan terkena gigimu yah, terusin’
ujarnya sambil merem melek kenikmatan. Aku teruskan aksiku, aku jilatin
kontolnya mulai dari kepala kontolnya sampai ke pangkal batang, aku
terusin ke buah pelirnya, semua aku jilatin seperti aku jilatin permen
kesukaan ku, sekarang aku coba untuk memasukkan kedalam mulutku lagi,
udah bisa masuk, udah licin terkena ludahku, aku mulai menyukai
ajarannya. Pak Mat memegangi kepalaku dengan satu tangannya sambil
memaju-mundurkan pantatnya, seperti orang ngentot. Sedang tangan satunya
lagi meremas susuku sebelah kanan. Gerakannya semakin lama semain
cepat, akhirnya dia berkata ‘aduh non, sebentar lagi aku mau keluarin
pejuh ku, nanti kau rasakan gimana rasanya yah. setelah itu harus kau
telan’ perintahnya, tapi belum lama dia berkata itu, aku merasakan suatu
cairan keluar dari kontolnya, rasanya aneh, kurasakan sekali lagi lalu
kutelan dengan 2 kali telan karena pejuhnya ternyata banyak sekali. pada
saat pejuhnya keluar, terdengar suara pak Mat menggeram keras dan
panjang. ‘ Nnnnggghhh…….ggnnnnnhh….hhhkkkkhh…’
‘Aduh non, enak sekali mulutmu itu. kontol pak Mat enak nggak?’
tanyanya dengan terputus-2x kepuasan. ‘Mmmhh, enak pak. pejuh nya juga
enak, aku nggak pernah makan seperti ini, ada lagi nggak pak?’ tanyaku
kurang puas. ‘sebentar lagi non akan merasakan yag lebih enak dari tadi,
mau nggak?’ tanyanya sambil melepasi kaus dan celana dalamku. setelah
aku telanjang, dia tidurkan aku diatas ranjangnya, sambil susuku
diremasnya terus. Dia jilati seluruh tubuhku, mulai dari ujung kepala
sampai ujung kaki. dijilatinya pula seluruh bongkah susuku, disedotnya
pentilku sampai aku gemetar. Kakiku dan kedua pahaku yg mulus itu
dibukanya sambil dielus-2x dengan satu tangan masih di susuku. Setelah
itu memekku dijilatin dengan lidahnya yg kasar. wuihh rasanya nggak
keruan, geli banget deh, rasanya pengen pipis. Bukan hanya bibir memekku
aja yg dijilatinnya, tapi lidahnya juga masuk kelubang memekku, aku
jadi menggelinjang-2x nggak terkontrol, wajahku merah sekali sambil
terdongak keatas. Sementara itu diapun naik ke atas ranjang sambil
mengarahkan kontolnya ke wajahku, aku tahu apa yg diinginkannya, ku
pegang kontolnya yg sudah agak mengecil. kusedot lagi kontolnya, masih
ada sisa pejuhnya diujung kepala kontolnya, kujilatin. Jadi posisi ku
ada dibawahnya sambil menjilati kontolnya, dia ada diatas ku sambil
memasukkan lidahnya kelubang memekku. Setelah kontolnya sudah keras dan
panjang lagi, dan memekku sudah banjir dengan ludahnya, dia cabut
kontolnya dari mulutku.
Dia berbalik posisi, sekarang wajahnya diatas wajahku, dan kontolnya
mengarah ke memekku. Pak Mat berkata ‘non akan merasakan sakit sedikit,
tapi setelah itu non akan merasakan kenikmatan yg luar biasa. Non kuat
menahan sakit kan?’ aku merasa tertantang dan menjawab singkat ‘kuat
pak’.
Setelah itu dia mulai memasukkan kontolnya yg besar dan panjang itu
ke lubang memekku. pantatnya semakin didorong dan didorong, sampai aku
merem menahan sakit dan perih di memekku. setelah itu dia gerakkan
kontolnya keluar dan masuk dimemekku yg masih sempit itu. ‘wuah, non,
sempit betul memekmu, sampai sakit kontolku dibuatnya, ini memang
rejekiku, dapat memek gadis sekecil dirimu, tak pernah terbayang
dibenakku aku akan menikmati tubuhmu, keperawananmu, memekmu yg sempit
ini, ternyata ngentot dengan anak juragan lebih enak dari segalanya.
ooohhhh….mmhhh…aaahhh….’ pak Mat menggumam tak keruan.
Aku mulai merasakan nikmat yg tak terkatakan, luar biasa enak sekali
rasanya. secara naluri aku gerakkan pantatku ke kanan dan ke kiri,
mengikuti gerakan kontolnya yg keluar masuk, wuihh tambah nikmat.
kulihat wajah pak Mat yg sudah tua dan kempot itu serasa menikmati
sekali gesekkan kontolnya dilubang memekku itu. Apabila ada yang melihat
kejadian itu, pasti mereka bakal mengira bahwa aku sedang diperkosa
oleh orang tua itu, karena kalau dilihat fisiknya, aku lebih cocok jadi
cucunya, umurnya udah 65thn, sedang umurku baru 14thn, wajahnya dan
tubuhnya udah keriput dan kempot, kulitnya kasar dan hitam karena sering
terbakar matahari, selain itu dia juga orang pribumi. Sedang tubuhku yg
masih muda ini, putih bak pualam, karena aku seorang putri seorang
boss, keturunan chinese, terawat bersih, kulitku mulus, wajah ku yg imut
ini cantik seperti anak orang jepang. Sungguh perpaduan yg sangat
berbeda, Tapi bila dilihat lebih dekat, ternyata si orang tua itu tidak
memperkosaku, tubuhnya yg hitam berada di atas tubuhku yang putih mulus,
bergoyang-goyang maju mundur, kepalanya memperhatikan kontolnya sendiri
yang sedang keluar masuk dilubang memek seorang anak kecil baru berusia
14 thn, anak juragannya sendiri, seorang anak keturunan chinese,
rupanya dia tidak habis pikir bagaimana untung nasibnya mendapat
kesempatan mencicipi tubuh anak juragannya yang masih perawan itu.
Selang beberapa saat, pak Mat mengajak ganti posisi, aku pasrah aja.
Aku disuruhnya nungging seperti anjing, dan dia menyodokkan kontolnya
dari arah belakang ke memek ku. Nikmat sekali permainan ini pikirku.
‘Ennngghh… mmhh.. mmmhh…’ desahnya tak keruan. Belakangan aku baru tahu
bahwa pak Mat telah menduda selama 7 tahun ditinggal istrinya meninggal.
pantas saja dia melampiaskan nafsunya padaku, yang cocoknya jadi
cucunya itu.
Sambil menggoyang pantatnya maju mundur, dia memegangi pinggulku
dengan erat, kalian pasti tidak tahu bagaimana enaknya rasaku pada saat
itu. selama tubuhku dinikmatinya, aku telah mencapai puncak sampai 4
kali, sampai lemas tubuhku dibuatnya. Tapi pak Mat tidak mau tahu, dia
tetap menggarap tubuhku dengan nikmat.
Tidak kurang dari 15 menit di genjot tubuhku dari belakang seperti
itu, setelah itu dia cepat-cepat lepas kontolnya dari memekku dan
memasukkan kemulutku sambil mengerang keras. Aku tahu apa yg
diinginkannya, aku sedot keras kontolnya, pejuhnya muncrat didalam
mulutku berulang-ulang, banyak sekali. ‘crottt, croooth..,
crooootttthh…’ hampir penuh oleh pejunya mulutku dibuatnya. aku sedot
lagi sampai habis, wah enak sekali, aku makin terbiasa makan pejuhnya,
dan rasanya tambah terasa nikmat. Terutama aku sangat suka melihat
reaksi nya saat pejuhnya keluar. Aku merasa memekku agak membengkak
akibat disodok oleh kontol pak Mat yg besar itu.
Setelah istirahat beberapa menit, dia bertanya padaku ‘gimana non?
enak kan?’, ‘enak sekali pak, rasanya nikmat sekali, tak dapat
dilukiskan dengan kata-2x’ sahutku. ‘Kapan-2x ajarkan aku lagi ya, pak?
boleh kan?’ tanyaku polos, pak Mat terkejut ‘wah, non pengen lagi yah?
boleh, boleh, kapan saja non mau, panggil saja pak Mat. Tapi non jangan
bilang siapa-siapa ya. nanti aku tak bisa mengajarkan non yg lain lho.’
dalam hati pak Mat berpikir, wah, lumayan juga kalo aku bisa menikmati
tubuhnya setiap hari, aku bisa jadi muda lagi, nih. Sambil memandangiku
dan tubuhku, dia berkata dalam hati, tak pernah terbayangkan olehku
bakal bisa mendapatkan keperawanan dan menikmati tubuh non-ku, anak
juraganku sendiri, padahal aku tahu dia dari kecil. Ternyata nikmat juga
tubuhnya yg mungil ini, tahu gini sudah dari umur 12 dulu seharusnya
kunikmati tubuhnya. Udah putih, mulus, tanpa cacat sedikitpun bak
pualam, wajahnya yg cantik mungil, mulutnya yg kecil dan selalu merah,
hmmm, ternyata enak juga ngentot dengan anak kecil, apalagi keturunan
chinese, kaya’an nya lebih hot deh, membuat kontolku jadi lebih muda dan
segar saja, pikirnya.
Setelah berpakaian, aku kembali kekamarku dan tertidur kelelahan.
Setelah kejadian hari itu, aku sering di entot pak Mat, dimana saja, di
kamarnya, dikamarku sendiri, diruang tamu, digudang, di dapur, bahkan di
kamar mandi sekalipun, pokoknya dimana saja dan dimana ada kesempatan,
pak Mat tidak menyia-2xkan tubuhku yg mungil itu. Dan aku semakin lama
semakin ketagihan kontolnya.
Akhir-2x ini aku baru sadar bahwa aku telah menyerahkan
keperawananku, tubuhku dan segalanya kepada tukang kebunku sendiri.
Apalagi orangnya udah tua agak peyot, tapi kontolnya masih boleh juga.
Sejak saat itu, aku jadi ketagihan dan ingin merasakan kontol-2x orang
lain, tidak pandang bulu. Aku bahkan lebih terangsang dengan orang dari
kalangan yang bukan orang berada. Entah kenapa aku lebih suka memberikan
tubuhku yang masih muda dan mungil ini untuk dinikmati mereka, rasanya
ada sesuatu didalam tubuhku yang membuatku lebih terangsang. Mungkin
karena pengalaman pertamaku dengan tukang kebunku sendiri, kali.
baru 14
bersama
di Jakarta
di sebuah
elite
kedua
kompleks
Namaku
orangtuaku
perumahan
Sandra
tinggal
umurku
0 comments:
Post a Comment
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.